ONBOARDING UMKM BANGKA BELITUNG

ONBOARDING UMKM BANGKA BELITUNG

Size
Price:

Baca selengkapnya

"Mendukung Visi dan Misi Prabowo-Gibran", berikut adalah rangkuman poin-poin utama dari program-program yang mereka usung saat kampanye Pemilihan Presiden 2024:

Visi: "Bersama Indonesia Maju: Menuju Indonesia Emas 2045"

Misi (Asta Cita):

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengusung 8 Asta Cita (delapan cita-cita) sebagai landasan program mereka:

 * Memperkokoh Ideologi Pancasila, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM): Menegakkan nilai-nilai kebangsaan, menjaga keberagaman, dan menjamin hak-hak dasar warga negara.

 * Memantapkan Sistem Pertahanan Keamanan Negara dan Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Pembangunan Nasional: Memperkuat TNI/Polri, modernisasi alutsista, dan meningkatkan kemampuan pertahanan siber. Mendorong kemandirian dalam segala bidang.

 * Meningkatkan Kualitas dan Efektivitas Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya: Reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan publik, dan pemberantasan korupsi.

 * Mengentaskan Kemiskinan dan Membangun Ekonomi Berkelanjutan, Berbasis Kerakyatan, dan Berkeadilan: Fokus pada hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah produk dalam negeri, dan pemberdayaan UMKM.

 * Membangun Infrastruktur, Memperkuat Ekonomi Digital, dan Menjaga Keberlanjutan Lingkungan: Melanjutkan pembangunan infrastruktur, mendorong ekonomi digital, dan menjaga kelestarian lingkungan serta mitigasi perubahan iklim.

 * Memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkualitas, Produktif, dan Berdaya Saing: Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, termasuk program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak sekolah, pencegahan stunting, dan revitalisasi pendidikan vokasi.

 * Melanjutkan Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan Melalui Pemerataan Pembangunan Antarwilayah: Mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah barat dan timur Indonesia, serta antara perkotaan dan pedesaan.

 * Membangun Masyarakat yang Berbudaya, Berkarakter, dan Berintegritas: Memperkuat nilai-nilai budaya, etika, dan integritas bangsa melalui pendidikan karakter dan pelestarian warisan budaya.

Program Unggulan yang Sering Disebut:

 * Makan Siang dan Susu Gratis: Program ini menjadi salah satu janji kampanye yang paling disorot, dengan tujuan meningkatkan gizi anak-anak dan mencegah stunting.

 * Hilirisasi: Melanjutkan program hilirisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia.

 * Peningkatan Gizi Masyarakat: Selain makan siang gratis, ada fokus pada peningkatan gizi secara menyeluruh.

 * Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan: Berbagai program untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan serta kesehatan.


Mengentaskan Kemiskinan dan Membangun Ekonomi Berkelanjutan, Berbasis Kerakyatan, dan Berkeadilan

Untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun ekonomi yang berkelanjutan, berbasis kerakyatan, dan berkeadilan, fokus utama harus diletakkan pada tiga pilar strategis: hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah produk dalam negeri, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ketiga pilar ini saling terkait dan merupakan kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.

Hilirisasi Sumber Daya Alam

Hilirisasi sumber daya alam berarti mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi di dalam negeri. Selama ini, Indonesia seringkali mengekspor bahan mentah, yang mengakibatkan hilangnya potensi nilai tambah, lapangan kerja, dan penerimaan negara. Dengan melakukan hilirisasi, kita dapat:

 * Meningkatkan Nilai Ekonomi: Contohnya, daripada mengekspor nikel mentah, kita bisa memprosesnya menjadi baterai kendaraan listrik. Ini secara signifikan meningkatkan harga jual dan menciptakan rantai nilai yang lebih panjang di dalam negeri.

 * Menciptakan Lapangan Kerja: Pabrik pengolahan dan industri terkait akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan beragam, dari operator hingga ahli teknologi.

 * Meningkatkan Penerimaan Negara: Pajak dari produk olahan yang bernilai lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan negara, yang kemudian dapat digunakan untuk program-program kesejahteraan sosial dan pembangunan infrastruktur.

 * Mengurangi Ketergantungan Impor: Dengan memproduksi barang jadi di dalam negeri, kita mengurangi ketergantungan pada impor, meningkatkan ketahanan ekonomi, dan menghemat devisa.

Peningkatan Nilai Tambah Produk Dalam Negeri

Peningkatan nilai tambah produk dalam negeri berfokus pada inovasi, peningkatan kualitas, dan diversifikasi produk yang dihasilkan di Indonesia. Ini tidak hanya berlaku untuk sumber daya alam, tetapi juga untuk sektor lain seperti pertanian, perikanan, dan manufaktur. Strateginya meliputi:

 * Inovasi dan Riset: Mendorong penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk baru atau meningkatkan kualitas produk yang sudah ada. Misalnya, mengembangkan varietas tanaman unggul atau teknologi pengolahan pangan yang lebih efisien.

 * Peningkatan Kualitas dan Standarisasi: Memastikan produk dalam negeri memenuhi standar kualitas internasional agar mampu bersaing di pasar global. Ini termasuk sertifikasi dan penjaminan mutu.

 * Pengembangan Merek dan Pemasaran: Membangun citra produk Indonesia yang kuat dan melakukan strategi pemasaran yang efektif, baik di pasar domestik maupun internasional.

 * Diversifikasi Produk: Tidak hanya terpaku pada satu jenis produk, tetapi mengembangkan berbagai varian atau turunan produk untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Pemberdayaan UMKM adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan. UMKM merupakan penyerap tenaga kerja terbesar dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Pemberdayaan UMKM mencakup:

 * Akses Permodalan: Mempermudah UMKM mendapatkan pinjaman modal dengan bunga rendah, melalui program-program pemerintah atau kemitraan dengan bank.

 * Pelatihan dan Pendampingan: Memberikan pelatihan dalam manajemen usaha, keuangan, pemasaran digital, dan peningkatan kualitas produk. Pendampingan juga penting untuk memastikan UMKM dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh.

 * Akses Pasar: Membantu UMKM memasarkan produk mereka melalui platform digital, pameran, atau kemitraan dengan ritel modern. Integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri yang lebih besar juga penting.

 * Inovasi dan Teknologi: Mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi baru dalam produksi, manajemen, dan pemasaran untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

 * Kemudahan Regulasi: Menyederhanakan perizinan dan regulasi yang berkaitan dengan UMKM agar mereka dapat beroperasi dengan lebih mudah dan efisien.

Melalui implementasi yang kuat dari ketiga pilar ini, Indonesia dapat menciptakan ekonomi yang tidak hanya tumbuh secara signifikan, tetapi juga secara adil mendistribusikan kemakmuran kepada seluruh lapisan masyarakat, secara efektif mengentaskan kemiskinan, dan memastikan keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. Ini adalah fondasi menuju Indonesia yang lebih makmur, mandiri, dan berkeadilan.


Program Onboarding Kementerian Perdagangan RI.

Fokus Utama: Digitalisasi dan Pemberdayaan UMKM

Program onboarding utama yang digalakkan oleh Kementerian Perdagangan RI saat ini adalah mendampingi dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang berada di pasar-pasar tradisional, untuk memasuki ekosistem digital. Tujuannya adalah agar UMKM bisa bersaing dan berkembang di era digital ini.

Berikut adalah beberapa bentuk onboarding yang dilakukan:

1. Onboarding Digital untuk UMKM dan Pasar Rakyat

Kementerian Perdagangan sangat aktif mendorong digitalisasi UMKM dan pasar rakyat di seluruh Indonesia. Ini mencakup:

 * Memfasilitasi UMKM ke Platform Digital: Kementerian bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce dan aplikasi super seperti Grab, Gojek, dan Tokopedia. Mereka membantu UMKM dan pedagang pasar untuk mendaftarkan usaha mereka secara online, mengatur sistem pembayaran digital, dan memanfaatkan layanan pengiriman barang.

 * Pelatihan dan Pendampingan: Kementerian menyediakan berbagai pelatihan dan workshop bagi UMKM tentang aspek-aspek bisnis digital, seperti pemasaran online, fotografi produk, manajemen pesanan, dan pelayanan pelanggan di dunia digital.

 * Pengembangan Infrastruktur Digital: Mereka juga mendukung pembentukan ekosistem digital di dalam pasar-pasar tradisional untuk memudahkan para pedagang beradaptasi dengan penjualan online.

 * Kemitraan dengan Akademisi: Kementerian menjalin kerja sama dengan universitas seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Brawijaya (UB). Mahasiswa dilibatkan dalam program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk membantu UMKM dalam proses onboarding dan pengembangan digital.

2. Onboarding UMKM Berorientasi Ekspor

Selain digitalisasi domestik, Kementerian Perdagangan juga berupaya membantu UMKM menembus pasar internasional. Ini termasuk:

 * Program Sekolah Ekspor: Mendukung inisiatif seperti "Sekolah Ekspor" yang memberikan pelatihan dan bimbingan bagi UMKM untuk menjadi "eksportir digital." Program ini membantu mereka memahami prosedur ekspor, persyaratan pasar, dan cara memanfaatkan marketplace global.

 * Memfasilitasi Akses ke Marketplace Global: Membimbing UMKM dalam proses mendaftarkan produk mereka di platform e-commerce internasional ( Shopee, Amazon, eBay, AliExpress, Etsy, Shein dan ASOS ).

 * Penyediaan Informasi dan Sumber Daya: Menawarkan sumber daya dan dukungan bagi UMKM yang tertarik untuk mengekspor, termasuk informasi tentang perjanjian perdagangan, standar produk, dan logistik.

3. Onboarding Pegawai ASN (CPNS/PPPK/PNS)

Layaknya institusi pemerintah lainnya, Kementerian Perdagangan juga memiliki program onboarding untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) baru, baik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Program-program ini biasanya meliputi:

 * Orientasi dan Induksi: Memperkenalkan pegawai baru pada struktur organisasi Kementerian, visi, misi, nilai-nilai, serta peraturan yang berlaku.

 * Pelatihan Spesifik Jabatan: Memberikan pelatihan yang diperlukan sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.

 * Bimbingan dan Mentoring: Menempatkan pegawai baru dengan rekan kerja yang lebih berpengalaman untuk membantu mereka berintegrasi ke lingkungan kerja.

* Pelatihan Fasilitator Edukasi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik untuk ASN Daerah: Menghasilkan 34 Fasilitator angkatan Pertama Wilayah Sumatera, Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung.


Onboarding UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Bangka Belitung.

Onboarding UMKM di Bangka Belitung adalah upaya terpadu dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga keuangan, maupun institusi pendidikan, untuk membantu UMKM lokal beradaptasi, berkembang, dan bersaing di pasar yang semakin dinamis, terutama melalui digitalisasi.

Tujuan Utama Onboarding UMKM

Program onboarding ini bertujuan untuk:

 * Meningkatkan Kemampuan Digital: Membantu UMKM memahami dan memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran, penjualan, dan pengelolaan bisnis.

 * Memperluas Jangkauan Pasar: Membuka akses UMKM ke pasar yang lebih luas, tidak hanya lokal tetapi juga nasional bahkan internasional.

 * Meningkatkan Daya Saing: Membekali UMKM dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menghasilkan produk berkualitas, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

 * Mendorong Inklusi Ekonomi: Memastikan UMKM dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.

Inisiatif dan Aspek Onboarding yang Umum Dilakukan

Berikut adalah beberapa aspek dan inisiatif yang sering menjadi bagian dari program onboarding UMKM di Bangka Belitung:

1. Digitalisasi dan Onboarding E-commerce

Ini adalah fokus utama karena masih banyak UMKM yang belum sepenuhnya memanfaatkan potensi digital.

 * Pelatihan dan Lokakarya: Ini adalah inti dari program onboarding. UMKM akan dibekali pengetahuan tentang:

   * Literasi Digital: Pengenalan dasar internet dan perangkat digital.

   * Platform E-commerce: Cara mendaftar, mengelola toko, dan menjual produk di marketplace online populer (misalnya Tokopedia, Shopee, atau platform lokal seperti Tomboi).

   * Pemasaran Digital: Strategi promosi melalui media sosial (Instagram, Facebook, TikTok), content creation (foto dan video produk menarik), serta teknik beriklan online.

   * Manajemen Keuangan Digital: Pencatatan keuangan sederhana, penggunaan aplikasi kasir digital, dan pembayaran non-tunai (QRIS).

   * Seringkali, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Bangka Belitung dan Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkolaborasi dalam mengadakan pelatihan semacam ini, misalnya dalam program "Explore Babel."

 * Fasilitasi Pendaftaran: Membantu UMKM mendaftar dan mengoptimalkan kehadiran mereka di berbagai platform online, termasuk platform pengadaan barang/jasa pemerintah atau BUMN.

 * Pendampingan: Beberapa program juga menyediakan pendampingan langsung untuk memastikan UMKM dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat.

2. Pengembangan Bisnis dan Peningkatan Kapasitas

Selain digital, UMKM juga dibantu untuk meningkatkan kualitas bisnis secara keseluruhan.

 * Peningkatan Kualitas Produk: Pelatihan tentang standar mutu, inovasi produk, dan pengemasan yang menarik.

 * Manajemen Bisnis: Dasar-dasar pengelolaan operasional, stok, dan sumber daya manusia.

 * Akses Permodalan: Meskipun tidak selalu eksplisit dalam istilah "onboarding," seringkali ada sesi pengenalan mengenai akses ke pembiayaan (misalnya kredit usaha rakyat/KUR) dan manajemen keuangan yang sehat.

 * Orientasi Ekspor: Bagi UMKM yang memiliki potensi, ada program khusus yang melatih mereka tentang prosedur ekspor, komunikasi bisnis internasional, dan strategi pemasaran global (termasuk penggunaan AI untuk konten marketing).

 * Legalitas dan Perizinan: Bantuan dalam pengurusan izin usaha, PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga), sertifikasi halal, atau perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk produk mereka.

3. Kolaborasi Berbagai Pihak

Keberhasilan program onboarding ini sangat bergantung pada sinergi berbagai pihak:

 * Pemerintah Daerah: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi beserta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi serta Kabupaten/Kota, dan berbagai instansi terkait lainnya.

 * Lembaga Keuangan: Bank Indonesia dan perbankan (termasuk bank daerah) yang aktif dalam program pembinaan UMKM.

 * BUMN dan Swasta: Perusahaan BUMN (misalnya PT Timah) dan swasta sering memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung UMKM.

 * Akademisi: Perguruan tinggi dan politeknik di Bangka Belitung (misalnya Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung) berkontribusi melalui pengabdian masyarakat, penelitian, dan pelatihan.

Bagaimana UMKM Dapat Bergabung?

Untuk UMKM di Bangka Belitung yang ingin bergabung dalam program onboarding atau mencari informasi lebih lanjut, langkah-langkah yang bisa diambil meliputi:

 * Menghubungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: Ini adalah pintu utama untuk mendapatkan informasi program, jadwal pelatihan, dan kontak person yang relevan. Kunjungi situs web mereka (perindag.babelprov.go.id dan kukm.babelprov.go.id) atau kantor fisik. Mereka memiliki 2 Fasilitator Edukasi PMSE Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan UPTD Balai Latihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang secara rutin menyelenggarakan edukasi dan pelatihan.

 * Memantau Informasi dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bangka Belitung: BI sering mengadakan atau mendukung program pembinaan UMKM yang bisa diikuti.

 * Aktif Mencari Informasi: Ikuti akun media sosial resmi instansi pemerintah terkait atau portal berita lokal yang sering mengumumkan program-program untuk UMKM beserta akun media sosial Fasilitator.

Dengan mengikuti program onboarding ini, UMKM di Bangka Belitung diharapkan dapat lebih berdaya, adaptif terhadap perubahan, dan mampu bersaing di era digital, sehingga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi daerah.


MARI SAKSIKAN

ONBOARDING SENIN 23 JUNI 2025

0 Reviews

Contact form

Nama

Email *

Pesan *